Cerpen : Corona
Gambar by Google |
Virus Corona Covid-19. Namaku adalah Corona, banyak orang yang memanggilku dengan sebutan virus corona. Sebenarnya aku lahir sebelum banyak orang yang membicarakan tentang diriku. Dan baru sekarang ini aku semakin di kenal oleh semua orang. Semenjak di awal tahun kamarin aku mulai menjalankan misiku untuk membuat manusia jatuh sakit. Sampai akhirnya misiku berhasil dan aku semakin terkenal di seluruh dunia.
Bahkan dari negara-negara di benua Asia, Afrika, Australia bahkan sampai ke Eropa mereka mayoritas mengenaliku. Aku sekarang menjadi sosok yang luar biasa, paling hebat dan paling ditakuti semua orang. Kenapa? Karena banyak manusia yang aku buat sakit dan aku bunuh sesuka hati ku. Hingga sampai saat ini, aku masih mengejar misiku untuk membuat jutaan orang meninggal dunia.
Meski sebenarnya aku tidak ingin melakukannya, bahkan sampai membuat orang meninggal dunia. Aku tidak tega melihat orang yang tidak bersalah harus menerima penderitaan yang aku lakukan. Amat kasihan, jika aku memikirkan hal ini. Sebenarnya yang aku lakukan hanya untuk memberi pelajaran kepada mereka yang selalu menggampangkan akan pentingnya kesehatan.
Manusia yang aku buat sakit, aku tanamkan virus. iyah, virus yang sama seperti dengan namaku "Virus Corona". Dengan berbagai macam cara, aku bisa mengendalikan diriku sendiri untuk bisa berada di tampat-tempat yang paling aku suka. Yaitu tempat yang kotor, tempat yang sering digunakan oleh manusia saat menjalankan aktivitas. Aku bisa terbang lewat buliran debu dan juga dari air liuarnya manusia yang positif terjangkit. Bahkan aku bisa masuk ke dalam tubuh manusia untuk merusak organ dalam tubuh.
Aku Corona, hidup dan berkembang biak di dalam tubuh manusia dengan jumlah yang banyak. Meski bentuk postur tubuhku yang kecil tidak terlihat oleh pandangan mata. Tetapi niatku amat besar untuk berbuat jahat bila manusia masih mengabaikan akan pentingnya menjaga kesehatan.
Aku corona bisa hidup dan berkembang biak dengan jumlah jutaan. Keturunanku, anak buahku bisa aku kerahkan untuk membuat nafas manusia menjadi sesak, membuat perut seakan mual, mengurangi indra penciuman bahkan sampai demam tinggi. Apabila manusia mulai merasakan sudah merasakan hal tersebut, ini adalah gejala-gejala yang aku buat untuk mereka yang tidak mau mematuhi anjuran dari tim kesehatan. Aku tidak akan pergi, jika mereka benar-benar ingin sembuh.
Kenapa aku bisa hidup sampai sekarang?
Awal mula aku hidup dan berkembang biak adalah dari salah satu hewan yang aku tularkan ke manusia. Kemudian aku tularkan lagi ke manusia yang lain dan begitu seterusnya. Hitungan menit, jam, hari, bahkan dalam kurung waktu satu tahun aku bisa hitup dengan jumlah yang tak terhitung lagi. Banyak dari mereka yang sia-sia menghalang-halangiku untuk terus menyebar. Mereka yang mengabaikan perintah dari tim kesehatan. Mereka tidak mematuhi apa yang sudah menjadi anjuran gugus covid-19 sebagai garda depan yang menunda akan penyebaranku.
Sebelumnya, dari awal sang pembawa virus telah melakukan kontak langsung dengan orang lain yang positif terjangkit virus corona. Padahal sebenarnya itu tidaklah boleh. Karena orang yang sampai meninggal dunia akibat virus corona adalah mereka yang telah;
Mereka tidak menjaga jarak dengan orang yang yang posotif corona
Meraka selalu mengabaikan protokol kesehatan; seperti tidak memakai masker, tidak mencuci tangan, dan lain sebagainya.
Meski saat ini sudah banyak orang yang menjadi korban karena virus corona. Tetapi tidak membuatnya jera. Ketika aku merasa kasihan, namun mereka tetap saja memperdulikan hal itu. Aku ingin manusia di setiap negara bisa kompak meyamakan satu niat satu suara dan satu tujuan yang sama, yaitu selalu menjaga kesehatan dan bersikap waspada.
"Ayo basmi Corona."
"Ayo tunda penyebaran virus corona."
Gambar by Google |
Namun, sekarang ini ada yang lebih bahaya. Mereka yang secara positif tertular virus corona tidak akan merasakan munculnya gejala atau tanda-tanda. Justru mereka bersikap biasa saja layaknya orang lain yang sedang dalam keadaan sehat. Tidak flu, tidak demam dan tidak merasakan sesak nafas. Justru mereka menganggap hal ini sewajarnya. Padahal ini justru yang lebih membahayakan. Mengapa bisa demikian? Iya, karena secara tiba-tiba mereka yang terjangkit tanpa gejala akan merasakan hal yang sama yang berujung kematian.
Penderita yang dirasakan tanpa adanya gejala yang timbul, karena memang daya tahan tubuh yang di milikinya lebih kuat untuk menahan virus. Berbeda pula dengan mereka yang berada pada usia antara 41 tahun keatas justru sangat mudah aku bisa menyebar. Aku tidak memandang siapa orangnya, bagaimana kondisi lingkungannya. Asalkan mereka megabaikan ketentuan anjuran protokol kesehatan, maka aku akan sangat mudah masuk ke dalam tubuh kemudian menyerang organ tubuhnya.
Rasa cemas, jika benar-benar tertular tentu akan membayangi diri manusia dan orang lain. Hingga membuatnya merasa takut dan tidak berani melakukan aktivitas sebagai mana biasa.
"Duh..! bagaimana ini, berdasarkan hasil swab postif corona."
"Duh..! aku aku takut!"
"Aku tak ingin mati sekarang."
Tentu perasaan inilah yang membuat manusia merasa ketakutan, sampai-sampai mereka harus mengkarantina mandiri di tempat yang sepi. Beberapa orang yang tertular virus corona tentu banyak gejala yang dialami, tetapi kalau tidak ada gejala atau tanpa ada gelaja, ini yang perlu mereka waspadai.
Sampai saat ini, karena aku perekonomian masyarakat menurun, pengangguran meningkat, pengurangan karyawan meninggkat, kemiskinan meningkat, banyak perusahaan besar bahkan usaha menengah sampai gulung tikar. Seperti tidak ada jalan lain yang mungkin dilakukan. Sedangkan di sisi lain, lanjokan pasokan harga meningkat dengan tarif yang luar fantastis. Semua ini adalah bersumber dariku. Mereka takut dengan ku, apalagi jika ada wilayah-wilayah tertentu yang terjangkit virus corona menjadi tempat sasaran empuk untuk proses mata rantai penyebaran virus corona.
Padahal tim kesehatan sudah berjuang sekuat tenaga dengan membuat anjuran bagi warga utuk tetap dirumah selama masih dalam masa pandemi dan juga pemberlakuan sosial distancing bagi masyarakat yang ingin memasuki wilayah-wilayah tertentu harus membuat laporan kepada tim gugus covid-19. Hingga sampai menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau yang dikenal dengan sebutan PSBB.
Meskipun sudah berbagai upaya mereka lakukan. Aku masih bisa hidup dan berkembang dengan jumlah yang banyak dalam hitungan waktu yang amat singkat. Manusia yang enggan mengindahkan anjuran dari tim gugus kesehatan, akan senantiasa aku perdaya. Sepertinya ini menjadi cambuk dan peringatan tentang diriku COVID-19.
Berulang kali, sebagai pertanyaan yang secara umum mereka pikirkan.
Bagaimana cara penularan virus corona?
Apa penyebab dan gejala penyakit COVID-19?
Apakah virus corona dapat menyebabkan penyakit serius?
Mengapa orang yang dicurigai dapat tertular virus corona dan harus diisolasi setidaknya 14 hari?
Pesan terakhir yang pernah aku baca sebelumnya. Agar aku bisa berhenti dan tidak menjalankan misi-misiku. Mari bersama pemerintah, tim gugus dan semua lapisan masyarakat untuk saling bekerja sama membantu dalam penyebaran dan penundaan virus corona.