Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengalaman Pertama Belajar Motor Vespa

Pengalaman Pertama Belajar Motor Vespa
Gambar by @Google

Hai sahabat Laa carita, apa kabar..! salam sukses ya? Tetap semangat menjalankan aktivitas hari ini. Oh iya, apakah teman-teman punya hobi atau kesukaan dengan barang-barang yang antik. Seperti kendaraan misalnya. Atau justru teman-teman ada yang punya barang antik sebagai bahan koleksi. Hehehee…! Admin kasih tahu dong!

Akhir-akhir ini, setelah melihat beberapa tayangan video di youtube tentang  motor vespa membuatku jadi kangen dengan vespaku. Iya! Jujur. Soalnya sudah hampir 5 tahun aku tidak menggunakannya. Kenapa? Karena vespaku sedang rusak, belum aku bawa ke bengkel untuk di perbaiki. Heheee…! Jadi sudah lama juga ya, rusaknya. Iya! Sudah lima tahun tidak hidup.

Ada ngak yang punya motor vespa. Kalau ada, salam kenal ya? Salam vespa dari ku. Hehee..! punyak teman-teman vespanya yang apa, sprint, super, px, ps, exel atau yang lainnya. Boleh dong, saya lihat sekalian pinjem ya? Soalnya aku pengen banget nih nyobain vespa lain.

Kalau vespaku PS tahun 1984 berwarna biru. Warnanya tidak sesuai dengan yang ada di STINK, karena sudah dua kali aku CAT ganti dengan warna yang baru. Sebenarnya aku masih suka dengan warna yang dulu warna bawaan motor. Tetepi karena pernah motor vespaku di tilang, makanya aku rubah warnanya menjadi biru biar polisi tidak curiga. Hehehee..!

Dulu waktu pakai motor vespa aku merasa sangat senang sekali. Karena awal mula aku bisa naik motor ya motor vespa. Aku pertama belajar mengendarai motor di jalan ramai ya dengan motor vespa. Saat itu, hari-hariku kemanapun aku pergi selalu bersama dengan vespa. Pagi, siang, sore aku lalaui hanya bersama dengan vespa.

Hehehe…! Benar-benar asyik.
Diwaktu yang sama, saat aku belajar motor vespa aku lalui dari jalan sepi sampai ke jalan yang ramai kendaraan. Sampai-sampai tanpa aku sadari aku mengendarai motor vespaku sampai ke lain Kabupaten. Hahaahahaa…!

Karena perasaanku terlalu senang kali ya? Sampai ngk terasa sudah jauh. Untung aja, waktu itu vespaku tidak mogok atau rusak di tengah jalan. Ya alhamdulilah.. aman-aman aja. Bayangkan coba, kalau beneran mogok atau rusak, aku pasti akan mendorongnya sampai ke rumah. Karena aku memang tidak bisa dandan. Hehe..!

Kalau uang saku, kebetulan aku selalu bawa di kantong celana buat jaga-jaga kalau misalnya abis bensin. Jadi bisa langsung beli ke kios terdekat, tanpa harus kebingungan nyari kesana-kemari atau juga aku mungkin akan menghungi teman di rumah untuk pinjam uang. Kan ini justru malah lebih merepotkan. Hehe..!

Nah! waktu itu, karena saking asyiknya sudah bawa motor vespa di jalan yang ramai kendaraan berlalu lalang saling saling melintas di setiap jalur searah maupun berlawanan membuatku semakin PD aja. Heheee..! berasa aku memang sudah benar-benar bisa mengendarai vespa.

Tetapi ketika sampai di lampu merah, tepatnya di perempatan Pringsewu saat aku ambil jalur ke ke arah pulang. Mendadak tanpa sengaja motor vespaku yang aku bawa menghamtam mobil L 300 bagian bagian belakang. Di situ aku jatuh tersungkur di tengah jalan dan tubuhku berada di bawah motor vespa. Jadi tubuhku tertindih motor. Hahaaaa…! Bisa aja ya!

Ternyata, waktu itu aku belum memahami akan lampu di tengah jalan yang warna merah bertanda untuk berhenti. Aku biasa aja bawa tanpa memperdulikan yang lain. 

“GRUSSSAKKKK…!!! Brukkkk…!” motorku roboh ke di tengah jalan.
“Woy…! Bodoh kamu ini ya, lampu merah itu berhenti bukan jalan terus.” Bodoh kamu. Ucap sopir mobil L 300 yang mobilnya berwarna hitam pekat.
“Iya pak, maaf!! Saya ngak tahu. Jawabku pelan, merasa takut dan malu.

Sementara orang-orang yang berada di sekitar tempat itu langsung lari dan membatuku berdiri. Dari tukang ojek, pedang yang di pinggir jalan dan orang yang juga pengendara lain yang saat itu berhenti di saat lampu merah. Mereka dengan cepat membatuku, dan menanyakan kenapa aku motorku bisa sampai menabrak mobil. Padahal sudah jelas, lampu merah.

Di sela-sela meraka membantuku, aku hanya menjawab kalau aku memang benar-benar belum tahu kalau ada lampu merah yang berarti itu pertanda semua kendaraan yang melindas di arah yang sama harus berhenti sementara waktu. Hehee….! Memang aku yang benar-benar tidak tahu.

“Maaf pak! ini salahku,” ucapku kepada supir mobil yang aku yang kau tabrak.
“Iya, untung aja mobil saya tidak kenapa-napa. Kalau misalnya sampai rusak kamu yang harus bertanggung jawab untuk memperbaikinya.
“Iya, pak maaf sekali lagi saya yang lalai. Sambil tersenyum kecil dan menahan sakit aku membalas ucapakan dari sopir mobil tersebut lalu di saat lampu sudah berwarna hijau ia segera melajukan kendaraannya.

Sementara aku yang masih berdiri mencoba menghidupkan kembali motor vespaku yang amat susah untuk hidup. Terpaksa harus mendorong ke tepi jalan. 

“Ini pasti rusak, “batinku.
“Aduhh…! Kenapa ni motor harus mati segala.

Waktu itu aku merasa sangat bingung mau ngapain lagi. Karena aku tidak tahu apa-apa kalau mesin motor vespa rusak. Wajahku pucat dan sangat bingung. Sementara orang-orang di sekitar situ menyarankan agar aku segera pergi dari tempat itu agar polisi tidak segera datang. Karena siapa tahu polisi melihat kejadian kecelakaan tadi saat motorku menabrak mobil L300. 

Dengan apa yang barusan di ucapkan oleh bapak tukang ojek yang ada di tempat itu membuatku menjadi tambah panik. Lalu aku inget pesan pakde kalau misalnya motor vespa mogok coba di miringkan ke kanan.

Nah..! tanpa berfikir lama aku langsung memeringkan motor vespaku ke kenan kurang lebih tiga menit dan setelah itu menghidupkan kembali. Akhirnya alhamdulillah….! Motornya bisa hidup dan berbunyi normal seperti semula. Hahahaaa!! Benar-benar luar biasa pesan pakde memang TOP!

Akhirrnya motor vespaku melaju normal seperti biasa. Dan saat dalam perjalan arah pulang aku melihat kearah depan tepat di body motor. Ternyata kaca lampu pecah, spakbor pengkok dan spion patah. 

“Aduh..! karena kesalahanku, motorku jadi rusak!”
“Pertama belajar mengendarai vespa dapat musibah.”