Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teman Ku Menikah, Aku jadi BAPER

Temanku menikah aku jadi baper
Gambar by Google
Hari Minggu kemarin bertepatan tanggal 23 Februari 2020 aku menghadiri acara pernikahan temanku di kampung sebelah. Karena lokasi acara pernikahan yang tidak jauh dari rumahku, sengaja aku datang agak siang. Apa lagi di lokasi pernikahannya di tempat aku bekerja. Jadi ya..! aku santai-santai saja. Toh aku sudah tahu alamatnya kok. Heheee..! (ya iyalah…! Orang di tempat kerjanya sendiri, masak tidak tahu) hemmm!!

Setibanya disana sekitar pukul 08.30 dari depan pintu masuk ke acara aku melihat temanku sendiri dengan memakai jas warna hitam berpenampilan sangat rapi di iringi dengan rombongan keluarga, sahabat, saudara yang lumayan banyak membuatku merasa malu. Kenapa? Karena aku datang dari posisi yang berbeda. 

Aku datang tepat di arah yang berlawan dari rombongan pengantin laki-laki. Saat itu, puluhan mata tertuju melihat ku yang masih berdiri tegak di pinggir jalan tepat motorku berhenti. Pandangannya seolah mengamati ku yang baru datang. Apalagi dengan temanku yang berjalan di posisi paling depan. Dia melihat ku sembari tersenyum manis penuh dengan wibawa. Heheeheee!!

Oh iya, temanku yang akan menikah berinisial AM. Dia orangnya sangat baik dan peduli dengan rekan kerja di kantor. Dia juga memiliki karakter yang suku bercanda (humoris). Dimanapun tempat kalau ada temanku AM pasti suasana menjadi ramai dan seru. Jujur aku sendiri merasa sangat terhibur kalau ada dia di waktu jam istirahat kantor. 

Satu dua kata yang ia ucapkan pasti berisi tentang buyolan-buyolan yang menghibur. Dalam pikirannya ada-ada saja. Heheee! Dia itu jago bercanda. Entah apa yang ada dalam pikirannya, hingga dia bisa seperti itu! Kalau menurut aku sih, dia punya bakat lebih dalam pembawaan karakter sebagai tokoh komerdian. Heheee.. bener tidak!

Tetapi di hari itu, kulihat teman ku AM sangat berbeda perubahannya hampir melebihi 100%. Kenapa demikian? Karena dia tidak seperti hari biasanya yang penuh dengan canda tawa. Dia terlihat sangat serius dan berwibawa. Kalau pun ada yang mencoba meledeknya, cuma balasan senyum yang ia berikan. 

"Ohhh…!! Tidak seperti itu kali ya??"

Apa bener kalau mau melaksanakan ijab qobul dalam pernikahan harus seserius itu? Lalu bagaimana dengan orang yang memiliki karakter pendiam dan serius seperti aku ini. Apakah aku harus merubah karakter pendiam ku melebihi 100% lagi. Ahh……! Tidak mungkin, yang ada aku dinilai sombong kali yah...!! Hahaha..!

Ya! Mungkin memang seperti itu, sudah menjadi hal yang wajar. Toh yang lain yang sudah pernah menikah pasti merasakan hal yang sama. Merasakan keseriusan melebihi dari karakter sebenarnya, tentu merasakan tegang  dan was-was atau bahkan khawatir kalau merasa takut terjadi kesalahan waktu pengucapan kalimat Syahadat atau waktu proses pelaksanaan ijab qobul.

Setelah temanku AM beserta rombongan memasuki tenda acara pernikahan. Ia lantas duduk di kursi empuk bagian paling depan. Posisi sebelah kanan kiri ia duduk adalah orang tuanya, tokoh masyarakat, dan KUA dari balai pernikahan setempat. Waktu itu, aku mengamatinya dari arah paling belakang. 

Aku ingin tahu seperti apa proses berikutnya! Teman ku AM benar-benar orang yang hebat dan dikenal oleh orang banyak. Mungkin memang dia sangat baik dengan semua orang. Jadi wajar saja, jika banyak juga yang mengenalnya. Aku sendiri yang baru mengenalnya 3 bulan terakhir merasa dekat seperti sudah lama berteman.

Memakai jas berwarna hitam sama dengan peci yang ia kenakan membuatnya semakin luar biasa. Apalagi waktu itu ia memakai kain sarung putih agak kecoklatan. Wah…!!Pokoknya luar biasa banget deh! Seperti tokoh ulama besar. heheeee…! Amin. 

Aku yang melihatnya saja sampai di buat kagum. Hingga berulang kali nama beliau di sebut –sebut sebagai istilah raja oleh pembaca acara maupun dari pihak perempuan saat memberi sambutan penerima pengantin. Haahaa…! Bikin saya mulai BAPER! 

Tidak tanggung-tanggung lagi yang memberi sambutan dari pihak temanku AM. Beliau adalah seorang Habib pemuka agama sedangkan yang memberi sambutan dari pihak pengantin perempuan adalah seorang Bupati. Jadi sangat luar biasa bukan.!! Alhamdulilah? Kita selalu bersyukur!

Oh iya, saya lupa! Karena di lokasi acara pernikahan di dalam pondok pesantren,  jadi memang sudah membudaya hal pernikahan yang seperti ini. Makanya dari tadi setelah teman ku AM datang, belum juga terlihat calon pengantin perempuan. Sebenarnya calon pengantin perempuan ada, tetapi masih di dalam rumah. Ya, pasti saling berdoa dan mendoakan. Semoga di beri kelancaran. Amin..! hehee!!

Setelah beberapa menit kemudian, ketika semuanya sudah siap. Termasuk dari pihak keluarga dan para saksi yang sudah hadir di acara itu. Lantas petugas dari KUA setempat  yang menangani pernikahan mencoba untuk memulai acara inti yaitu ijab qobul. 

“Ini adalah waktu yang di tunggu-tunggu! Waktu yang tepat di jadikan sebagai momentum berharga” 

Waktu itu proses ijab qobul berlangsung di serambi masjid pondok pesantren. Aku yang melihat teman ku A, kelihatannya sangat serius sekali. Tidak sedikitpun senyuman yang nampak dari wajahnya. Hehee..!! "Hari ini engkau memang berbeda. " Kawan!

Apalagi yang menjadi wali dari pihak pengantin perempuan adalah seorang pengasuh pondok pesantren. Kalau misalnya aku yang menjadi posisi itu sebagai AM, aku tidak tahu lagi apa yang terjadi, bingung harus menunjukan sifat apa. Heheeee…! Mungkin saja aku malah mundur alon-alon karena terbawa perasaan grogi dan lain-lain.

Satu hal yang membuatku merasa kagum, saat teman ku di tanya soal pilihan untuk mengucapkan kalimat ijab qobul. Ternyata dia mengucapkan dengan kalimat bahasa arab. Ya...! Bahasa arab..! Terdengar kalimatnya yang pendek, tetapi itu penuh dengan makna yang luar biasa. Meski aku belum tahu artinya apa, tetapi membuatku jadi baper banget. Hehee..!! di tambah lagi dengan untaian lantunan doa-doa yang sangat menyentuh hati. Hemmm…! 

Setelah proses ijab qobul selesai, lantas pengantin perempuan keluar dari persembunyiannya. Dari balik pintu belakang terlihat seorang perempuan cantik berjalan pelan menuju arah depan serambi masjid. 

Semua orang yang melihatnya seketika bersorak meriah dan ada pula yang memberi tepuk tangan sebagai tanda ikut berbahagia. Apalagi di saat itu juga terdengar iringan lagu nyanyian dari MAHER ZAIN yang berjudul BARAKA ALLAHU LAKUMA. Huww.. 

"Pokoknya "Perfect Marriage." Heheee..!! Membuatku jadi BAPER lagi."

Sebenarnya aku menghadiri acara pernikahan yang seperti ini adalah yang kedua kalinya. Di tahun kemarin di tempat yang sama, juga aku merasakan hal semacam ini. TETAPI TIDAK SEBAPER INI.. Hehehehe….! 

"Kenapa sekarang seperti ada yang berbeda ya? Huhhuhuhuuu….! Apa yang terjadi dalam diri ku." Hem….!! 

"Sedih tetapi bahagia. Hingga hati ku terasa ngelu, rasanya ingin nangis tapi….? tapi…? tidak mungkin." Hu..hu…hu….!!!

Setelah pengantin perempuan sampai di tempat berlangsungnya ijab qobul, lantas mereka berdua bersalaman untuk saling mengucapkan doa. Kemudian mereka berdua foto bersama dengan menunjukkan buku bukti pernikahan. 

Lalu mereka bersalaman lagi dengan orang-orang yang ada di tempat itu termasuk dengan orang tua masing-masing untuk meminta doa restu. Terlihat kesedihan dan kebahagian yang tidak bisa terucap olehnya..! 

Mereka hanya memberi senyum bahagia penuh arti kepada tamu undangan yang ikut menyaksikan acara pernikahannya. Mereka telah sah menikah sebagai suami istri yang saling mencintai.

Hingga tiba di acara yang terakhir, sambil mendengarkan ceramah agama. Entah kenapa perasaan ku masih terbawa pada saat proses ijab qobul terlangsung di beberapa menit yang lalu. INIKAH YANG NAMANYA BAPER TAK BERKESUDAHANA…!! Heheheh..!


Ya..! ini cerita yang aku sampaikan lewat tulisan, mudah-mudahan memberi manfaat untuk kita semua. Amin..!!