Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tolong Jawab Pertanyaanku

Tolong jawab pertanyaanku
Gambar by @Google

Hai sahabat Laa carita! Bagaimana kabarnya? Mudah-mudahan baik-baik saja ya? Sehat selalu, makin sukses dan senantiasa diberi kemudahan dalam setiap urusan yang baik. Oh iya, bolehkah aku bertanya kepada sahabat sekalian! Boleh ngak! Saya serius loh..! Em…! Aku jadi ragu, tolong jawab dengan jujur dalam hati, boleh atau tidak. Kalau boleh ya terimakasih, kalau tidak juga tidak apa-apa. Heheee…! Kan aku jadi malu.

Ya, sudah deh…! Aku mulai cerita. Tapi asal sahabat janji ya? Tolong kasih solusi bagaimana baiknya menurut sahabat sekalian! Setelah sahabat membaca tentang lima poin pertanyaan ku. Beneran kasih pendapat ya..! hehee..! Maaf kalau sedikit memaksa. Jadi menurut sahabat Laa carita, mulai sekarang apakah aku harus diam saja, apa aku harus berusaha untuk berjuang! Eh….!! Kapan mulai ceritanya. Coba di susun dengan baik, mau mulai dari mana dulu! Soalnya aku bingung. ih..! kok bingung sih..!

Tolong Jawab Pertanyaanku

Oke..! aku mulai ajukan pertanyaan yang pertama.
Pernahkah sahabat merasakan cemburu sama teman sendiri!
Saya ulangi lagi pertanyaannya ya? Apakah sahabat pernah merasakan cemburu sama teman sendiri yang mereka statusnya sudah menikah? 


Kenapa ini saya tanyakan! Karena entah kenapa akhir-akhir ini perasaanku dibuat risih oleh mereka. Teman-temanku yang statusnya sudah menikah tidak terhitung lagi oleh banyak jumlah jari tangan. Dari temanku yang dulu satu SD, SMP, SMK, teman kuliah bahkan sampai teman satu kerja. Kebanyakan dari mereka hanya aku yang belum menikah. Heheeee!!! Sabar.

“Kapan kamu akan menikah?. Mau sampai usia keberapa kamu akan menikah? Mau seperti apa calon yang ingin kamu nikahi?” ini pertanyaan  filosofi bagi yang belum menikah. Khusus sahabat Laa carita yang juga belum menikah, berarti kita sama, separti satu komunitas. Sahabat juga pasti pernah menerima pertanyaan ini bukan? Hahaa…! Jawab jujur! Ssssttttt! Jangan keras-keras, malu tahu. Wkwkwww.

Pertanyaan ini yang sering aku terima dari mereka. Entah bercanda atau tidak, seolah mereka benar-benar sengaja menanyakan langsung padaku. Ya aku hanya balas dengan jawaban senyum sebagai isyarat semoga cepat di segerakan. Hehehe..!  


Meski jujur,aku sebenarnya sangat cemburu dengan keadaan mereka yang sudah berstatus menikah. Tahu sendiri kan, kalau sudah punya suami  atau istri. 

Mereka berdua bisa saling membantu, bekerja sama, bisa berbagi keceriaan dalam keluarga, mau makan sudah disiapkan, mau berangkat kerja baju sudah di setrika, mau istirahat tempat tidur sudah di rapihkan. Ya pokoknya  masih banyak lagi deh yang lain.

Sementara saat ini aku masih sendiri. Ngapa-ngapain juga masih sendiri. Heheee…! Batinku dalam hati, “Cemburu sih cemburu tapi kok berkelanjutan. Hik..hik..hik!

Apa lagi, kalau ada teman kita yang menikah dengan teman satu kantor atau satu pekerjaan dengan kita. Tentu kadang membuat kita malu sendiri. Kenapa? Ini mungkin salah satu ciri kalau lagi cemburu kali ya! hahaaa! 


Coba bayangkan kalau pas lagi kerja, mereka  berdua pasti selalu bersama, pas lagi ada acara rapat mereka selalu bersama, pas ketemu lagi dijalan mereka selalu bersama, dan lagi pas ada acara diluar kantor mereka juga selalu bersama. 

Coba bayangkan kalau seandainya ini yang dialami oleh sahabat Laa carita. Tentu akan akan merasakan hal yang sama cemburu juga bukan? Hehe..!

Memang sih ini hal yang sangat wajar dan tidak ada yang salahnya. Toh mereka juga sudah menikah, mereka suami istri. Tapi entah kenapa, mungkin perasaanku yang terlalu terbawa dengan keadaan yang seperti ini. Aku terlalu BAPERAN kali yah! Hehee.. bisa jadi. Ssstttt! Malu tahu.

Sahabat Laa carita, ini pertanyaan yang kedua.
Pernahkah sahabat merasa kehilangan seorang pacar yang setia. Ini sebenarnya pertanyaan yang sangat privasi untuk diungkapkan. Tetapi paling tidak, sahabat pernah merasakannya.


Kita coba ambil hikmahnya saja,  apakah sahabat juga pernah mengalaminya? Karena selama ini, aku seolah merasa menyia-nyiakan kesempatan baik untuk dia yang ternyata seorang pacar yang setia. Ini aku ketahui setelah satu tahun lepas hubungan dengannya. 

Bukan karena tanpa alasan yang jelas. Tetapi memang ini sudah menjadi keputusan kami berdua. Aku dengannya sudah tidak hubungan serius lagi dan sepakat untuk berpisah. Istilahnya NASI SUDAH MENJADI BUBUR sudah terlanjur. Hehe..!

Menurutku dia itu orang yang sangat baik, sopan, pengertian, suka membantu, menerima kekurangan dan yang lebih membuatku segan dengan sikap dan karakter yang LUAR BIASA. Aku sampai merasa kagum dibuatnya. 


Tapi memang ini sudah menjadi keputusan kami berdua. Terus mau bagaimana lagi..! meski sekarang aku baru menyadari kalau aku merasa kehilangan. Hik..hik…hikkk! sedih!

Lanjut ke pertanyaan yang ke tiga. Apakah sahabat pernah mempertahankan sebuah hubungan tanpa ikatan cinta? Apa cinta, heheee.. kayak pernah jatuh cinta saja! Bukan.. bukan itu yang Laa carita maksud. Coba baca deh, sekali lagi. Hem..! sakit! Hehe. 


Mungkin pertanyaan ini sedikit bikin sahabat agak bingung. Mengapa? Tentu saja, secara logika yang namanya hubungan pasti ada rasa cinta. Apa lagi itu hubungan serius. Pasti adalah..! Iya kan? Hehe! Iya begitulah.

Tetapi mungkin  ada dari pandangan sahabat yang berbeda persepsi. Ternyata soal perasaan tidak bisa dibohongi. Apa lagi perasaan cinta terhadap pasangan hidup. Entah dia jodoh kita atau bukan, tetapi perasaan tetap saja perasaan tidak bisa dibohongi. 


Ternyata mempertahankan sebuah hubungan itu amat sulit. Sulit untuk di jaga, sulit untuk dipertahankan karena bukan atas dasar CINTA. Pasti di satu pihak ada yang kecewa dan tersakiti. Ia harus rela kehilangan perasaan yang sudah tertanam sejak lama. Di lepas begitu saja. 

Setiap hari, setiap waktu terasa berat untuk melupakan. Sikap, fisik, karakter selalu selalu  terbayang. Hehee, iya ngak!

Kebetulan waktu itu aku lagi dekat dengan teman yang belum lama aku kenal. Dia pun sebaliknya, baru mengenalku. Sejak itulah aku mulai mencuri perhatian untuk dekat dengannya. Hingga sampai akhirnya kami pun jadian, dan sepakat untuk menuju ke jenjang yang lebih serius lagi. 


Tetapi selang beberapa bulan kemudian, aku berubah pikiran dan memutuskan untuk  mundur tidak berani melanjutkan hubungan lagi. Meski banyak sekali pertimbangan, aku coba untuk jujur berkata  yang sebenarnya kalau aku mundur alon-alon. Hehee….! Mundur alon-alon,  kayak di lagu aja! Wkwkw.

Sekarang lanjut lagi ke pertanyaan yang ke empat. Apakah sahabat pernah merasa rindu dengan seorang pacar yang dulu pernah bersama. Kalau di istilahkan ya rindu dengan mantan. Heheee! 


Bagaimana perasaannya! Bisa bikin senyum sendiri bukan! Kalau memang iya, sudah pasti  jawabannya “Pernah” Iya kan..! udah! Ngaku aja, tinggal di jawab dengan jawab jujur tidak usah bohong. Hehee..!

Berarti benar firasatku pasti sahabat pernah merindu dengan pacar yang dulu. Hahaa..! Kalau aku sih, iya sama aja. Abis gimana lagi orang namanya juga rindu ya itu hal yang sangat wajar. 


Cuman yang aku pikirkan saat ini, ketika aku sedang merindu apakah dia juga merasakan hal yang sama seperti aku.  Oh.. tidak!! Hehe payah ini! Hanya aku dan dia yang tahu. Lalu bagaimana menurut mu sahabat..!

Lanjut sekarang ke pertanyaan yang terakhir, yang kelima. Apakah sahabat pernah mengalami putus asa karena cinta. Heheee…! Pernah ngak, jawab dengan jujur lagi ya? Biar aku ulangi lagi pertanyaannya agar lebih jelas. 


Apakah sahabat pernah merasakan putus cinta, iya putus cinta. Tidak perlu aku ulangi lagi. Silahkan langsung di jawab dalam hati. Wkwkwkw…! Bagi sahabat yang pernah merasakan putus cinta, bagaimana rasanya, amat  menyakitkan bukan? Hik.. hik..hikk…! belum cerita sudah nangis duluan. Hehee! Sabar!

Sudah sekarang hitung saja, berapa kali sahabat putus cinta. Kalau jawabannya banyak, berarti sahabat ini pecinta dari putus cinta. Bisa jadi temannya putus asa Hehehee (bercanda) jangan dianggap serius. 


Bagiku putus cinta juga merupakan hal yang sangat wajar. Karena banyak orang yang sudah menjadi korban. Korban apa? Putus cinta! He he bisa aja..!

Tapi biarlah, aku juga pernah merasakan hal ini. Tapi baru satu kali loh, yang ke dua belum. Hahaha..! kalau sahabat sendiri udah berapa kali, sssttt..! diam! Jangan kasih tahu, malu tahu. Soalnya rasanya itu sakit tahu.. wkwkwww!


Demikian pertanyaan dari ku. Silahkan sahabat jawab dengan jujur, tapi cukup di jawab dalam hati aja ya? Tidak usah dijawab di kolom komentar. Soalnya tidak aku sediakan. Hehee..! Sahabat baca lima poin pertanyaan tadi. Setelah itu, kita saling mendoakan yang terbaik. Amin. Terimakasih! #Sekedar menghibur.