Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pulang Di Saat Corona Melanda

Pulang merantau karena corona
Gambar @ google
Hai sahabat Laa carita, apa kabar? Semoga baik-baik saja ya? Sudah lama admin tidak posting cerita di blog ini. Emm.! karena kebetulan akhir-akhir ini ada kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan. Emangnya kesibukan apaan sih? Ya, Ada Deh..! Hee…! Yang pasti soal pekerjaan.
Kurang lebihny seperti itu. 

Karena aktivitas yang padat dan pekerjaan rumah numpuk, sampai akhirnya badan ini drop dan jatuh sakit. Ah! Payah. 

Sebenarnya untuk membuat cerita, sudah banyak banget yang pesen. Bahkan sampai harus antri dari belakang ke depan. Mereka pada nunggu. 
“Mas..! Giliran punya saya kapan.”
“Ini sudah lama saya tunggu, tetapi kok belum ada juga.”
“Iya, tunggu aja sih! Entar kalau sudah jadi pasti akan saya kasih tahu!

Eh..! Bukannya di kasih tahu kabar berikutnya, malah di diamkan aja sampai bulanan. Hehee..!

Ada lagi yang nanya, dan langsung japri ke saya.
“Mas..! Sebenarnya niat ngak loh..! 
“Masak pesanan saya belum jadi juga.”
“Sudah capek-capek nulis, tapi tidak di tanggapi juga. Hemm….! Payah kamu mas.
“Iya mbak, sabar aja loh..!Besok kalau sudah jadi pasti akan saya kasih tahu!

“Huft, Dasar!”

Ternyata ketika saya lagi banyak kesibukan, justru banyak pesanan cerita yang di tunggu-tunggu. Tetapi kalau hari biasa ngak ada kesibukan, justru jarang sekali yang mau pesan. Kan payah yah! Heem!! 

Nah ini, kemarin saya dapat pesan inbok dari teman adik tingkat katanya minta dibuatkan cerita tentang virus corona covid-19. Katanya gini.

“Pak..! tolong dong, cerita tentang corona.” 
“Em..! Kenapa mesti tentang itu.”
“Bukankah sama saja dengan berita yang kamu lihat di televisi dan di koran.”
“Iya si pak! Cuma saya ingin dalam bentuk cerita loh?”
“Iya, saya coba ya? “Pokoknya tunggu aja besok kabar dari saya.”
“Oke!”

Sebenarnya aku males buat cerita tentang virus corona yang saat ini sedang ramai sekali di bicarakan oleh masyarakat. Apalagi di media elektornik dan media cetak. Siang malam yang diberitakan adalah tentang virus corona. “Hem…! Terkadang sampai bosan dengernya.”

Bosen bukan kerena beritanya, melainkan bosen kenapa sampai saat ini penyebaran virus corona dari hari ke hari semakin meningkat. Bukan hanya dari yang positif terjangkit, tetapi yang sampai meninggal dunia juga semakin bertambah. Bahkan jumlahnya tidak sedikit lagi. Di Indonesia sendiri kasus yang positif dan yang meninggal dunia akibat virus corona sudah melebihi rata-rata dunia. 

Tentu hal ini bikin kita jengkel kan? Kapan habisnya? Kapan selesainya? Kan Payah!

Kalau misalnya saya yang buat cerita dengan topik tentang virus corona, tentu semua ide yang ada ada dalam pikiranku adalah murni dari imajinasi saya sendiri. Misalnya ada aja yang banyak memberikan komentar.

Untuk saat ini, pesanan pembuatan cerita saya tunda dan saya abaikan begitu saja. Biar mereka pada marah pada. Kalau sudah marah, entar kan dia capek sendiri dan akhirnya diem nunggu cerita dari ku. Hahahaa….! Pokoknya saya yang mengatur.

Tentu teman-teman, tahu sendiri kan? Yang namanya membuat cerita itu tidaklah mudah. Pasti butuh waktu dan konsentrasi agar apa yang ingin di ungkapkan menjadi bentuk cerita yang bagus.

Untuk ide cerita sendir,  sebenarnya saya memiliki baik kata kunci yang cocok di jadikan bahan. Kata kunci tersebut sebagai bahan dasar cerita yang akan di kembangkang ke tingkatan berikutnya. Tahap demi tahap ide-ide yang berkembang dalam otak akan menjawab pertanyaan dari teman-teman yang lain. 

Oh iya! kembali lagi tentang informasi virus corona. Untuk saat ini, teman-teman tetap waspada dan selalu jaga kesehatan ya? Apapun aktivitasnya, jangan mengabaikan hal sepele. Seperti cuci tangan, pakai masker, jaga jarak dan lain sebagainya. Pastikan pentingnya jaga kesehatan membuat kita terhidar dari virus corona. Karena di wilayahku saja, di beberapa kecamatan dan kabupaten setiap waktunya juga kian bertambah.

Hemm!! sekarang ini masih mewabah pandemi corona virus yang terus meningkat dari setiap harinya. 

Pesan saya, selain menjaga kesehata juga ikuti petunjuk dan anjuran dari dokter atau tim gugus covid dari tingkat sekolah, desan dan lembaga lain. Kita mengikuti aturan dan perintah yang sudah di berlakukan sekarang ini. 

Oke deh! Kita langsung aja ke poin cerita. Karena banyak teman-teman yang menunggu hasilnya. Hehee…! Kasihan! Ini cerita saya buat singkat dan informasi yang di sampaikan juga saya sesuaikan dengan keadaan sekarang di ini. Terutama di daerah tempat tinggalku sendiri. Hehee!

INGIN PULANG DI SAAT CORONA

Kali ini, saya akan berbagi cerita singkat seorang pemuda yang ingin pulang ke kampung halaman setelah delapan bulan berada di Jakarta karena mengikuti pendidikan sebagai peserta magang TKI untuk negara Taiwan. Rasa kangen keluarga membuatnya ingin segera sampai di rumah. Pahadal waktu itu, di Jakarta masih LOKC DOWN dan PSBB yang mengakibatkan warga yang ada di wilayah Jakarta tidak boleh keluar rumah apa lagi bepergian jauh.

Hampir satu jam lebih Wahyu duduk sendiri di depan asrama putra, tepatnya di taman bunga. Malam itu ia ingin menyendiri dari keramaian teman-teman satu angkakan peserta yang akan  magang ke negara Taiwan. Rencananya bulan April kemarin ia sudah terbang ke Negara Taiwan untuk bekerja di pabrik elektronik yang ada di Negara Taiwan.  

Namun, karena saat ini hampir di semua Negara sedang di landa wabah virus corona maka jadwal penerbangan Wahyu di tunda sampai batas waktu yang tidak di tentukan. Mengetahui hal hal membuat Wahyu tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah dan berdoa agar wabah virus corona cepat teratasi dan Dia bisa bekerangkat ke Taiwan tanpa ada halangan apapun.

Karena Wahyu sangat membutuhkan sekali pekerjaan yang di inginkan sebelumnya. Dua hari yang lalu Wahyu menghubungi kakaknya bernaman Andini. Wahyu  menanyakan tentang keadaan wabah virus corona di Taiwan. Apakah sudah membaik atau justru sama seperti di Indondesia. Karena tahu sendiri, saat ini di Indonesia sendiri kasusnya semakin meningkat terus.

Lewat telfon Andini hanya berpesan kepada Wahyu untuk bersabar dan mengikuti apa yang sudah menjadi peraturan setiap negara termasuk di Taiwan dan Indonesia. Hal ini demi keamanan dan kebijakan masing-masing Negara. Kalau memang untuk TKI di tunda pemberangkatan untuk bekerja, berarti memang itu sudah menjadi kebijakan negara. Kita ikuti saja, jelas Andini kepada Wahyu.

Andini juga bercerita bahwa kesehatan yang dirasakan bulan ini kesehatannya kurang baik. batu di sertai flu sudah dua minggu belum juga sembuh. Apalagi yang di rasakan sekarang adalah demam menyertai tubuhnya. 

Mendengar apa yang di ucapkan Andini, membuat Wahyu merasa bersedih. Ia jadi teringat dengan keluarga di kampung. Biarpun saat ini di Jakarta sedang lock down PSBB, maka ia akan tetap nekat pulang ke rumah. 

Setelah Wahyu menghubungi orang tuanya di kampung. Ke esokan harinya, ia nekat pulang dengan menaiki mobil angkutan pembawa sayuran. Dalam perjalanan pulang, ia bertemu dengan seorang sopir mobil yang siap mengantarkannya sampai tujuan. Tetapi dengan jumlah biaya yang berbeda dari tarif biasa. Mengapa demikian? Kaena dalam perjalanan di titiap titik sudut kota pasti ada polisi yang bertuagas. 

Sehingga harus berhenti menunggu petugas polisi pergi atau melewati jalur lain. Hal inilah yang membuat biasa perjalanan pulang menjadi mahal. Biasanya Wawan menghabiskan uang sebesar Rp. 150.00 rupiah. Tetapi kali ini Wahyu harus bayar Rp. 850.000 rupiah. Jadi selisih harganya sangat besar.

Ketika sampainya Wahyu di rumah, ia di sambut oleh ayah dan ibu dengan senyum bahagia. Kerinduan terhadap anaknya selama delapan bulan tidak bertemu membuat ibunya menangis. Apalagi setelah Wahyu menceritakan keadaan kakaknya Winda. Membuat ibunya semakin bersedih. 

“Oh..! Anakku Winda!”
“Maafkan ibu nak, yang tidak pernah tahu keadaanmu sekarang!”

Selama dirumah, Wahyu mengasingkan diri di rumah kosong milik pamannya. Ia di karantina sementara selama empat belas hari termasuk dengan periksa kesehatannya. Karena saat ini, sudah menjadi kewajiban di kampung, apabila salah seorang warga yang datang dari luar kota harus mengikuti prosesur yang berlaku tentang pencegahan virus corona.

Setelah melewati masa empat belas hari tidak ada tanda-tanda sama sekali. Maka wahyu bisa tinggal bersama dengan kedua orang tuanya di rumah.

“Alhamdulillah ibu, akhirnya saya bisa pulang dan bertemu ibu dirumah ini.” 
“Maafkan Wahyu bu, jika sampai saat ini Wahyu belum juga kerja.”
“Belum bisa membantu ibu sepenuhnya!” 
“Ibu..!” Untuk pemberangkatan magang besok, sementara ini belum ada informasi yang jelas. 
“Iya nak!” Ibu dan bapakmu di sini juga mengerti akan keadaanmu sekarang.” 
“Jangan ku pikirkan yang lain-lain, termasuk kebutuhan ibu saat ini.”
“Iya, bu! Jawab Wahyu sambil mencium tangan dan memeluk tubuh ibunya!”